Call us now:
Memahami Kemuhammadiyahan adalah salah satu pondasi penting bagi siswa sekolah menengah atas, khususnya bagi mereka yang berada di lingkungan pendidikan Muhammadiyah. Mata pelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan ke-Islaman, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan sejarah, peran, dan kontribusi Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan peradaban. Untuk membantu siswa kelas XI semester 1 dalam mempersiapkan diri menghadapi penilaian, artikel ini akan menyajikan contoh-contoh soal beserta pembahasannya, yang mencakup berbagai aspek Kemuhammadiyahan yang relevan untuk tingkat ini.
Outline Artikel:
I. Pendahuluan
- Pentingnya mempelajari Kemuhammadiyahan bagi siswa kelas XI.
- Tujuan artikel: memberikan gambaran contoh soal dan pembahasan.
II. Konsep Dasar Kemuhammadiyahan
- A. Sejarah Pendirian Muhammadiyah
- Latar belakang berdirinya Muhammadiyah.
- Tokoh pendiri dan visi-misinya.
- Contoh Soal 1: Latar Belakang Pendirian.
- Pembahasan Soal 1.
- B. Ciri Khas dan Prinsip Muhammadiyah
- Pancasila, UUD 1945, dan Islam sebagai landasan.
- Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
- Contoh Soal 2: Ciri Khas Muhammadiyah.
- Pembahasan Soal 2.
III. Peran dan Kontribusi Muhammadiyah
- A. Bidang Pendidikan
- Peran Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan nasional.
- Jejak kiprah pendidikan Muhammadiyah dari Sabang sampai Merauke.
- Contoh Soal 3: Peran Pendidikan.
- Pembahasan Soal 3.
- B. Bidang Kesehatan
- Pendirian rumah sakit dan layanan kesehatan Muhammadiyah.
- Dampak AUM kesehatan bagi masyarakat.
- Contoh Soal 4: AUM Kesehatan.
- Pembahasan Soal 4.
- C. Bidang Sosial dan Kemanusiaan
- Gerakan dakwah dan pelayanan sosial.
- Respon Muhammadiyah terhadap isu-isu sosial.
- Contoh Soal 5: Gerakan Sosial.
- Pembahasan Soal 5.
IV. Gerakan Dakwah Muhammadiyah
- A. Metode dan Pendekatan Dakwah
- Dakwah bil lisan, bil hal, dan bil qalam.
- Strategi dakwah di era modern.
- Contoh Soal 6: Metode Dakwah.
- Pembahasan Soal 6.
- B. Peran Generasi Muda dalam Dakwah
- Tanggung jawab kader Muhammadiyah.
- Kreativitas dan inovasi dalam berdakwah.
- Contoh Soal 7: Peran Pemuda.
- Pembahasan Soal 7.
V. Muhammadiyah dan Dinamika Umat Islam Indonesia
- A. Hubungan dengan Organisasi Islam Lain
- Sikap Muhammadiyah terhadap perbedaan pandangan.
- Upaya ukhuwah Islamiyah.
- Contoh Soal 8: Ukhuwah Islamiyah.
- Pembahasan Soal 8.
- B. Muhammadiyah dalam Konteks Kebangsaan
- Peran Muhammadiyah sebagai pilar bangsa.
- Kontribusi terhadap Pancasila dan NKRI.
- Contoh Soal 9: Muhammadiyah dan Kebangsaan.
- Pembahasan Soal 9.
VI. Refleksi dan Penerapan Nilai Kemuhammadiyahan
- A. Menjadi Kader Muhammadiyah
- Karakteristik kader yang ideal.
- Bagaimana menginternalisasi nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari.
- Contoh Soal 10: Menjadi Kader.
- Pembahasan Soal 10.
- B. Tantangan dan Peluang Kemuhammadiyahan di Masa Depan
- Adaptasi terhadap perubahan zaman.
- Pemanfaatan teknologi.
- Contoh Soal 11: Tantangan Masa Depan.
- Pembahasan Soal 11.
VII. Penutup
- Pentingnya terus belajar dan mengamalkan nilai Kemuhammadiyahan.
- Ajakan untuk menjadi agen perubahan.
>
Asesmen Kemuhammadiyahan XI-1
Memahami Kemuhammadiyahan adalah salah satu pondasi penting bagi siswa sekolah menengah atas, khususnya bagi mereka yang berada di lingkungan pendidikan Muhammadiyah. Mata pelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan ke-Islaman, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan sejarah, peran, dan kontribusi Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan peradaban. Untuk membantu siswa kelas XI semester 1 dalam mempersiapkan diri menghadapi penilaian, artikel ini akan menyajikan contoh-contoh soal beserta pembahasannya, yang mencakup berbagai aspek Kemuhammadiyahan yang relevan untuk tingkat ini.
I. Pendahuluan
Mata pelajaran Kemuhammadiyahan di kelas XI semester 1 merupakan kelanjutan dari pemahaman dasar yang telah diperoleh di jenjang sebelumnya. Fokusnya kini lebih mendalam, menyentuh aspek historis, ideologis, dan aplikatif dari gerakan Muhammadiyah. Siswa diharapkan tidak hanya hafal nama-nama tokoh atau tanggal pendirian, tetapi mampu memahami esensi, visi, misi, dan jejak langkah organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Pentingnya mempelajari Kemuhammadiyahan bagi siswa kelas XI sangatlah krusial. Di usia ini, mereka sedang dalam tahap pembentukan jati diri dan pemikiran kritis. Pemahaman yang kuat tentang Muhammadiyah akan membekali mereka dengan landasan moral, spiritual, dan intelektual yang kokoh. Mereka akan belajar bagaimana nilai-nilai Islam yang dipahami dan diamalkan oleh Muhammadiyah dapat diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan sekolah, masyarakat, hingga perannya kelak sebagai alumni.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran konkret mengenai jenis-jenis soal yang mungkin dihadapi siswa dalam penilaian Kemuhammadiyahan kelas XI semester 1. Melalui contoh-contoh soal yang beragam dan pembahasannya, diharapkan siswa dapat mengukur pemahaman mereka, mengidentifikasi area yang perlu diperdalam, dan yang terpenting, mendapatkan inspirasi untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran serta nilai-nilai Muhammadiyah.
II. Konsep Dasar Kemuhammadiyahan
A. Sejarah Pendirian Muhammadiyah
Memahami akar sejarah adalah kunci untuk memahami identitas dan arah gerakan suatu organisasi. Pendirian Muhammadiyah tidak lepas dari konteks sosial-keagamaan dan kebangsaan Indonesia pada awal abad ke-20.
-
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah:
Pada awal abad ke-20, umat Islam Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Di satu sisi, praktik keagamaan masih bercampur dengan takhayul, bid’ah, dan khurafat. Di sisi lain, munculnya penjajahan Belanda membawa dampak sosial dan ekonomi yang memprihatinkan. Pendidikan yang terbatas, khususnya bagi pribumi, serta maraknya paham yang menyimpang dari ajaran Islam murni menjadi keprihatinan mendalam. -
Tokoh Pendiri dan Visi-Misinya:
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Beliau, yang bernama asli Muhammad Darwis, adalah seorang ulama dan pedagang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kondisi umat. Visi KH. Ahmad Dahlan adalah memajukan pendidikan, memperbaiki cara ibadah umat Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah, serta memberantas segala macam penyakit sosial. Misi utamanya adalah menggerakkan Islam menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yang berakhlaq mulia dan maju. -
Contoh Soal 1: Latar Belakang Pendirian
Salah satu faktor utama yang mendorong KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah adalah…
A. Maraknya pemberontakan melawan penjajah Belanda.
B. Kebutuhan mendesak untuk mendirikan partai politik Islam.
C. Adanya praktik keagamaan yang belum sesuai dengan ajaran Islam murni dan kondisi sosial ekonomi umat yang memprihatinkan.
D. Keinginan untuk bersaing dengan organisasi Islam lain yang sudah ada.
E. Perintah langsung dari pemerintah Hindia Belanda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. -
Pembahasan Soal 1:
Jawaban yang tepat adalah C. KH. Ahmad Dahlan melihat bahwa umat Islam saat itu masih banyak yang melakukan praktik keagamaan yang menyimpang dari ajaran Al-Qur’an dan Sunnah (seperti takhayul, bid’ah, khurafat), serta kondisi sosial ekonomi yang belum membaik akibat penjajahan. Inilah yang menjadi dorongan utama beliau untuk mendirikan organisasi yang bertujuan mencerahkan dan memperbaiki umat. Pilihan A, B, D, dan E tidak secara langsung menjadi motivasi utama pendirian Muhammadiyah.
B. Ciri Khas dan Prinsip Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki identitas yang kuat yang membedakannya dari gerakan Islam lainnya. Pemahaman terhadap ciri khas ini penting untuk mengerti filosofi gerakan.
-
Pancasila, UUD 1945, dan Islam sebagai Landasan:
Muhammadiyah bertekad melestarikan dan mengembangkan ajaran Islam. Gerakan ini meyakini Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Dalam konteks kebangsaan Indonesia, Muhammadiyah berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan idiil dan konstitusional negara. Muhammadiyah menempatkan Islam sebagai agama yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta Pancasila sebagai dasar negara. -
Amal Usaha Muhammadiyah (AUM):
Salah satu wujud nyata dari dakwah Muhammadiyah adalah melalui pendirian berbagai Amal Usaha. AUM ini mencakup berbagai bidang, seperti pendidikan (sekolah, perguruan tinggi), kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sosial (panti asuhan, panti jompo), ekonomi, dan dakwah. Keberadaan AUM ini merupakan manifestasi dari upaya Muhammadiyah untuk melayani umat dan masyarakat luas. -
Contoh Soal 2: Ciri Khas Muhammadiyah
Muhammadiyah dalam gerakannya memegang teguh prinsip bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Dalam konteks negara Indonesia, Muhammadiyah secara sadar berpedoman pada…
A. Konstitusi negara lain dan hukum adat.
B. Hukum Islam saja tanpa mempertimbangkan hukum nasional.
C. Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan negara.
D. Peraturan organisasi internal semata.
E. Ajaran Islam yang murni dan tradisi lokal. -
Pembahasan Soal 2:
Jawaban yang tepat adalah C. Muhammadiyah adalah organisasi yang berjiwa Islam, berfalsafah Pancasila, dan beridiologi Pancasila. Ini berarti Muhammadiyah menjadikan Islam sebagai sumber nilai dan pedoman hidup, sementara Pancasila dan UUD 1945 menjadi landasan dalam berbangsa dan bernegara. Pilihan lain tidak mencerminkan sikap Muhammadiyah yang moderat dan nasionalis.
III. Peran dan Kontribusi Muhammadiyah
Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan bangsa Indonesia di berbagai sektor.
A. Bidang Pendidikan
-
Peran Muhammadiyah dalam Memajukan Pendidikan Nasional:
Sejak awal pendiriannya, KH. Ahmad Dahlan telah menekankan pentingnya pendidikan. Muhammadiyah menjadi pelopor dalam mendirikan sekolah-sekolah modern yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Pendirian sekolah-sekolah ini menjadi tonggak penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa di era kolonial maupun pasca kemerdekaan. -
Jejak Kiprah Pendidikan Muhammadiyah dari Sabang sampai Merauke:
Saat ini, Muhammadiyah mengelola ribuan lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Jaringan pendidikan Muhammadiyah ini telah melahirkan jutaan alumni yang berkontribusi dalam berbagai bidang profesi dan pembangunan bangsa. -
Contoh Soal 3: Peran Pendidikan
Salah satu kontribusi terbesar Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia yang paling terlihat dan dirasakan oleh masyarakat luas adalah melalui pengembangan sektor…
A. Politik dan kenegaraan.
B. Keagamaan murni tanpa campur tangan sosial.
C. Pendidikan dan pencerdasan kehidupan bangsa.
D. Ekonomi kerakyatan murni.
E. Olahraga dan seni budaya. -
Pembahasan Soal 3:
Jawaban yang tepat adalah C. Sejak awal berdirinya, pendidikan menjadi salah satu pilar utama gerakan Muhammadiyah. Ribuan sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah telah mencetak generasi terdidik yang berperan penting dalam pembangunan bangsa. Meskipun Muhammadiyah juga berkontribusi di sektor lain, sektor pendidikan adalah yang paling dominan dan paling dirasakan dampaknya secara luas.
B. Bidang Kesehatan
-
Pendirian Rumah Sakit dan Layanan Kesehatan Muhammadiyah:
Menyadari pentingnya kesehatan bagi kualitas hidup masyarakat, Muhammadiyah juga aktif dalam bidang pelayanan kesehatan. Pendirian rumah sakit, klinik, dan puskesmas oleh Muhammadiyah telah menjadi jaring pengaman kesehatan bagi banyak warga, terutama yang kurang mampu. -
Dampak AUM Kesehatan bagi Masyarakat:
Amal Usaha kesehatan Muhammadiyah tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga edukasi kesehatan dan advokasi kepada masyarakat. Keberadaannya menjadi bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. -
Contoh Soal 4: AUM Kesehatan
Rumah Sakit Aisyiyah, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, dan berbagai klinik pratama yang dikelola oleh Muhammadiyah merupakan contoh nyata dari Amal Usaha Muhammadiyah di bidang…
A. Dakwah dan tabligh.
B. Pendidikan formal.
C. Pelayanan sosial dan kemanusiaan.
D. Kesehatan masyarakat.
E. Ekonomi dan kewirausahaan. -
Pembahasan Soal 4:
Jawaban yang tepat adalah D. Rumah sakit, klinik, dan puskesmas adalah institusi yang bergerak dalam pelayanan kesehatan. Aisyiyah adalah organisasi perempuan Muhammadiyah yang juga sangat aktif dalam bidang kesehatan, sementara PKU (Penolong Kesulitan Umat) adalah salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah yang seringkali fokus pada pelayanan kesehatan dan sosial.
C. Bidang Sosial dan Kemanusiaan
-
Gerakan Dakwah dan Pelayanan Sosial:
Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek ibadah ritual, tetapi juga pada aspek sosial kemasyarakatan. Melalui berbagai program, Muhammadiyah berupaya mengatasi masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, ketelantanan, dan bencana alam. -
Respon Muhammadiyah terhadap Isu-Isu Sosial:
Muhammadiyah senantiasa hadir di tengah masyarakat, memberikan bantuan, advokasi, dan solusi terhadap berbagai isu sosial yang berkembang. Gerakan ini aktif dalam program pemberdayaan masyarakat, perlindungan anak dan perempuan, serta penanggulangan bencana. -
Contoh Soal 5: Gerakan Sosial
Salah satu ciri khas gerakan Muhammadiyah adalah melakukan gerakan "amar ma’ruf nahi munkar" yang tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk pelayanan nyata kepada masyarakat. Contoh konkret dari gerakan sosial Muhammadiyah adalah…
A. Mengadakan kajian kitab kuning secara rutin.
B. Mendirikan panti asuhan, panti jompo, dan program bantuan bencana.
C. Melakukan demonstrasi menentang kebijakan pemerintah.
D. Membentuk kelompok studi filsafat Islam.
E. Mengadakan lomba pidato keagamaan. -
Pembahasan Soal 5:
Jawaban yang tepat adalah B. Mendirikan panti asuhan, panti jompo, dan program bantuan bencana adalah bentuk konkret pelayanan sosial dan kemanusiaan yang dilakukan Muhammadiyah untuk membantu mereka yang membutuhkan dan mencegah terjadinya kemungkaran sosial. Pilihan A, D, dan E lebih bersifat edukatif keagamaan atau intelektual, sementara C bersifat politis.
IV. Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Dakwah adalah jantung dari setiap gerakan Islam, tak terkecuali Muhammadiyah.
A. Metode dan Pendekatan Dakwah
-
Dakwah Bil Lisan, Bil Hal, dan Bil Qalam:
Muhammadiyah menggunakan berbagai metode dakwah. Dakwah bil lisan (melalui ceramah, pengajian), dakwah bil hal (melalui perbuatan nyata seperti mendirikan AUM), dan dakwah bil qalam (melalui tulisan, media massa, buku) adalah tiga pilar utama dakwah Muhammadiyah. Pendekatan ini menunjukkan bahwa dakwah tidak hanya sekadar penyampaian ajaran, tetapi juga implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan. -
Strategi Dakwah di Era Modern:
Di era digital saat ini, Muhammadiyah terus berinovasi dalam strategi dakwahnya. Pemanfaatan media sosial, platform digital, dan konten kreatif menjadi sarana penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda. -
Contoh Soal 6: Metode Dakwah
Pendirian rumah sakit, sekolah, dan bantuan sosial yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan wujud dari metode dakwah yang dikenal sebagai…
A. Dakwah bil lisan.
B. Dakwah bil fikri.
C. Dakwah bil qalam.
D. Dakwah bil hal.
E. Dakwah bil jihad. -
Pembahasan Soal 6:
Jawaban yang tepat adalah D. Dakwah bil hal berarti dakwah yang dilakukan melalui perbuatan nyata atau tindakan konkret yang bermanfaat bagi masyarakat. Pendirian AUM seperti rumah sakit, sekolah, dan program bantuan sosial adalah contoh paling gamblang dari dakwah bil hal.
B. Peran Generasi Muda dalam Dakwah
-
Tanggung Jawab Kader Muhammadiyah:
Generasi muda, khususnya kader Muhammadiyah, memegang peranan vital dalam melanjutkan estafet dakwah. Mereka diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang Islam dan Muhammadiyah, serta bersemangat untuk menerapkannya. -
Kreativitas dan Inovasi dalam Berdakwah:
Di era milenial dan digital, generasi muda dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berdakwah. Menggunakan teknologi, menciptakan konten yang menarik, dan beradaptasi dengan tren sosial adalah kunci agar dakwah tetap relevan dan efektif. -
Contoh Soal 7: Peran Pemuda
Dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern, peran generasi muda Muhammadiyah sangatlah penting. Salah satu kontribusi yang diharapkan dari mereka adalah…
A. Tetap mempertahankan metode dakwah tradisional tanpa perubahan.
B. Menguasai teknologi informasi dan media sosial untuk menyebarkan ajaran Islam.
C. Hanya fokus pada kegiatan keagamaan di lingkungan internal Muhammadiyah.
D. Mengutamakan perdebatan teologis yang kompleks.
E. Menjadi anggota pasif tanpa inisiatif dalam gerakan dakwah. -
Pembahasan Soal 7:
Jawaban yang tepat adalah B. Generasi muda memiliki keunggulan dalam penguasaan teknologi dan adaptasi terhadap perubahan. Memanfaatkan media sosial dan platform digital adalah strategi efektif untuk menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai Muhammadiyah kepada audiens yang lebih luas, terutama di kalangan anak muda.
V. Muhammadiyah dan Dinamika Umat Islam Indonesia
Muhammadiyah tidak berdiri sendiri, tetapi berinteraksi dengan berbagai elemen masyarakat dan organisasi Islam lainnya.
A. Hubungan dengan Organisasi Islam Lain
-
Sikap Muhammadiyah terhadap Perbedaan Pandangan:
Muhammadiyah senantiasa menjunjung tinggi prinsip ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim). Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa aspek teologi atau fiqh dengan organisasi Islam lain, Muhammadiyah selalu berupaya untuk menjaga kerukunan dan bekerja sama dalam kebaikan. -
Upaya Ukhuwah Islamiyah:
Muhammadiyah aktif dalam forum-forum dialog antarumat beragama dan antarorganisasi Islam. Sikap tawassuth (moderat) dan tawazun (seimbang) menjadi landasan dalam membangun hubungan yang harmonis. -
Contoh Soal 8: Ukhuwah Islamiyah
Muhammadiyah dalam hubungannya dengan organisasi Islam lain memiliki sikap yang menjunjung tinggi persaudaraan. Hal ini tercermin dalam prinsip…
A. Isolasi diri dari organisasi lain.
B. Mengunggulkan diri dan merendahkan organisasi lain.
C. Ukhuwah Islamiyah dan kerja sama dalam kebaikan.
D. Mengadopsi seluruh pandangan organisasi lain.
E. Mempertahankan perbedaan secara kaku. -
Pembahasan Soal 8:
Jawaban yang tepat adalah C. Muhammadiyah meyakini pentingnya persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) dan selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan organisasi Islam lain dalam berbagai program yang bermanfaat bagi umat dan bangsa, meskipun mungkin terdapat perbedaan pandangan dalam beberapa hal.
B. Muhammadiyah dalam Konteks Kebangsaan
-
Peran Muhammadiyah sebagai Pilar Bangsa:
Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Kontribusinya di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan kemanusiaan telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan peradaban Indonesia. -
Kontribusi terhadap Pancasila dan NKRI:
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terus berkomitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila dipandang sebagai kesepakatan final bangsa Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. -
Contoh Soal 9: Muhammadiyah dan Kebangsaan
Peran Muhammadiyah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berpedoman pada Pancasila menunjukkan bahwa Muhammadiyah adalah…
A. Organisasi yang anti-negara.
B. Organisasi yang hanya fokus pada urusan akhirat.
C. Organisasi yang moderat, nasionalis, dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
D. Organisasi yang ingin mendirikan negara Islam.
E. Organisasi yang hanya peduli pada kelompoknya sendiri. -
Pembahasan Soal 9:
Jawaban yang tepat adalah C. Sejarah membuktikan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang berjiwa Islam, berfalsafah Pancasila, dan beridiologi Pancasila. Kontribusinya di berbagai bidang telah menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa dan penjagaan keutuhan NKRI.
VI. Refleksi dan Penerapan Nilai Kemuhammadiyahan
Memahami teori Kemuhammadiyahan tidaklah cukup tanpa diwujudkan dalam praktik kehidupan.
A. Menjadi Kader Muhammadiyah
-
Karakteristik Kader yang Ideal:
Seorang kader Muhammadiyah yang ideal memiliki pemahaman Islam yang luas, berakhlak mulia, memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, aktif dalam kegiatan dakwah dan sosial, serta memiliki semangat juang yang tinggi untuk memajukan umat dan bangsa. -
Bagaimana Menginternalisasi Nilai-Nilai Muhammadiyah dalam Kehidupan Sehari-hari:
Menginternalisasi nilai-nilai Muhammadiyah berarti menerjemahkannya dalam tindakan nyata: disiplin belajar, jujur dalam perkataan dan perbuatan, peduli terhadap sesama, menjaga kebersihan lingkungan, menghormati orang tua dan guru, serta aktif dalam kegiatan positif di sekolah dan masyarakat. -
Contoh Soal 10: Menjadi Kader
Salah satu cara paling efektif bagi siswa kelas XI untuk menjadi kader Muhammadiyah yang baik di lingkungan sekolah adalah dengan…
A. Hanya mengikuti upacara bendera saja.
B. Aktif dalam kegiatan OSIS atau IPM, menjaga kedisiplinan, dan membantu teman yang kesulitan belajar.
C. Menjadi anggota pasif dalam setiap kegiatan.
D. Menghabiskan waktu bermain game di luar jam pelajaran.
E. Hanya fokus pada mata pelajaran umum dan mengabaikan Kemuhammadiyahan. -
Pembahasan Soal 10:
Jawaban yang tepat adalah B. Menjadi kader Muhammadiyah di sekolah berarti aktif berkontribusi positif. Mengikuti kegiatan OSIS/IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) adalah sarana berorganisasi dan berdakwah di kalangan pelajar. Menjaga kedisiplinan dan membantu teman menunjukkan akhlak mulia dan kepedulian sosial yang merupakan nilai inti Muhammadiyah.
B. Tantangan dan Peluang Kemuhammadiyahan di Masa Depan
-
Adaptasi terhadap Perubahan Zaman:
Muhammadiyah terus dihadapkan pada tantangan zaman yang semakin kompleks, seperti arus globalisasi, perkembangan teknologi informasi, serta perubahan sosial dan budaya. -
Pemanfaatan Teknologi:
Di sisi lain, kemajuan teknologi juga membuka peluang besar bagi Muhammadiyah untuk memperluas jangkauan dakwah, meningkatkan efektivitas pelayanan, dan menjangkau generasi muda yang melek digital. Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak. -
Contoh Soal 11: Tantangan Masa Depan
Di era digital yang serba cepat, salah satu tantangan terbesar bagi Muhammadiyah dalam berdakwah adalah…
A. Kurangnya minat masyarakat terhadap agama.
B. Semakin sulitnya mencari tokoh agama yang berkualitas.
C. Munculnya berbagai informasi yang belum tentu benar (hoax) dan paham-paham menyimpang yang mudah tersebar melalui media sosial.
D. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.
E. Keterbatasan dana untuk operasional dakwah. -
Pembahasan Soal 11:
Jawaban yang tepat adalah C. Kemudahan akses informasi di era digital juga membuka pintu bagi penyebaran konten negatif, hoax, dan paham-paham yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Ini menjadi tantangan besar bagi Muhammadiyah untuk terus menyajikan informasi yang benar dan mengedukasi umat agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menyesatkan.
VII. Penutup
Penyajian contoh soal dan pembahasan ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi siswa kelas XI semester 1 dalam menghadapi penilaian Kemuhammadiyahan. Ingatlah bahwa Kemuhammadiyahan bukanlah sekadar mata pelajaran, melainkan sebuah cara pandang, cara hidup, dan gerakan moral yang terus relevan hingga kini.
Pentingnya terus belajar dan mengamalkan nilai Kemuhammadiyahan tidak dapat ditawar lagi. Jadikan pemahaman ini sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi sesama. Ajakan untuk menjadi agen perubahan, yang berani membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin ke tengah masyarakat, adalah panggilan tugas bagi setiap kader Muhammadiyah, termasuk Anda para siswa. Teruslah belajar, berkarya, dan berdakwah dengan cara yang paling baik.
